Panduan Penulisan

Tim editor menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Syarat-syarat, format dan tata aturan, serta tata tulis dapat dilihat pada petunjuk penulisan. Artikel yang masuk akan ditelaah oleh dewan editor untuk dinilai kelayakannya.

 

Pedoman Penulisan

  1. Naskah harus asli dan belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang diajukan untuk dipublikasikan di jurnal/proseding lain. Nama forum harus ditulis dalam naskah untuk yang sebelumnya telah dipresentasikan di forum/seminar.
  2. Pastikan nama penulis sebelum mengirimkan. Perubahan (penambahan dan penghapusan) nama tim penulis tidak diperbolehkan setelah penyerahan.
  3. Naskah harus ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan benar.
  4. Naskah harus ditulis 10-15 halaman di atas kertas A4 dengan format 1 kolom, dan 1,15 spasi.
  5. Setiap halaman diberi nomor halaman di kanan bawah, dan nomor 1 dimulai dari lembar yang terdapat Abstrak.
  6. Naskah ditulis dengan huruf Times New Roman dengan ukuran font 11 kecuali pada bagian-bagian tertentu, yang dijelaskan dalam sistematika penulisan di bawah ini. Margin kanan/kiri/bawah (Margin) adalah 2 cm dan atas 2,5 cm, menggunakan program MS Word Window.
  7. Template naskah dapat diunduh pada link berikut, template JPPM Kepri.
  8. Untuk mencegah penolakan, naskah harus ditulis dengan ketentuan di atas dan template di atas.

 

Judul (Times New Roman 16, bold, spasi 1)

Judul naskah harus jelas dan informatif serta memuat gagasan utama isi naskah dan tidak lebih dari 16 kata. Hindari penggunaan singkatan dan rumus dalam judul.

 

Penulis (Times New Roman 11, bold, spasi 1,15)

Penulis Pertama1*, Penulis kedua2, dan seterusnya.

 

Afiliasi (Times New Roman 10, spasi 1.15)

1Nama Institusi Penulis Pertama, Nama Kota, Provinsi Kode Pos, Negara

2Nama Institusi Penulis Pertama, Nama Kota, Provinsi Kode Pos, Negara

Jika Semua penulis dari instansi yang sama, cukup buat satu instansi saja.

 

E-mail Korespondensi (Times New Roman 10, spasi 1.15)

* email_penulis@korespondensi

 

Abstrak

Abstrak ditulis dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jika artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia, maka didahului dengan abstrak berbahasa Indonesia kemudian diikuti dengan abstrak berbahasa Inggris, (khusus abstrak dalam Bahasa Inggris ditulis miring atau italic). Sementara untuk artikel berbahasa Inggris, maka abstrak cukup ditulis dalam Bahasa Inggris saja. .Abstrak Maksimal 200 kata berbahasa Indonesia. Abstrak harus jelas, deskriptif dan harus memberikan gambaran singkat masalah pengabdian masyarakat yang dilakukan. Abstrak meliputi alasan pemilihan topik atau pentingnya topik pengabdian masyarakat, metode pengabdian dan ringkasan hasil. Abstrak harus diakhiri dengan komentar tentang pentingnya hasil atau kesimpulan singkat.

 

Kata Kunci

Kata kunci juga ditulis dalam dua bahasa, mengacu pada abstrak. Kata kunci harus berupa kata baku yang dipilih dari isi artikel yang dapat mencerminkan ide dan konsep artikel. Hindari menggunakan kata kunci umum. Kata kunci dapat berupa kata atau frase. Jangan gunakan kata-kata dalam judul sebagai kata kunci. Kata kunci akan berfungsi untuk pengindeksan artikel untuk memudahkan pembaca mengakses artikel. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata atau frasa dan ditulis menurut abjad dari huruf pertama setiap kata/frasa. Setiap kata kunci dipisahkan oleh tanda ; .

 

Pendahuluan

Pendahuluan berisi penjelasan di balik kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pendahuluan meliputi latar belakang penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya baik oleh umat maupun oleh peneliti lain sehingga dianggap cocok untuk diterapkan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pendahuluan memuat minimal 60% dari total referensi dalam daftar pustaka. Referensi yang dimaksud dalam pendahuluan adalah referensi terbaru tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diterapkan. Hal ini untuk menggambarkan keadaan seni ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan pengabdian; (2) rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah (3) wawasan dan rencana pemecahan masalah; (4) rumusan tujuan pengabdian. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan akan hasil dan manfaat pengabdian.

 

Metode

Menguraikan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, tantangan, atau persoalan.  Dalam hal ini, dapat digunakan satu jenis metode ataupun kombinasi beberapa jenis metode. Beberapa contoh metode sebagai berikut.

  1. Pendidikan Masyarakat: digunakan untuk kegiatan-kegiatan, seperti a) pelatihan semacam in-house training; b) penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran, dan sebagainya
  2. Konsultasi: digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang di dalamnya persoalan atau kebutuhan dalam masyarakat diselesaikan melalui sinergisme dengan Perguruan Tinggi.
  3. Difusi Ipteks: digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan produk bagi konsumen.
  4. Pelatihan: digunakan untuk kegiatan yang melibatkan a) penyuluhan tentang substansi kegiatan yang disertai dengan demonstrasi atau percontohan untuk realisasinya, b) pelatihan dalam pengoperasian sistem atau peralatan, c) pembentukan kelompok wirausaha baru, d) penyediaan jasa layanan bersertifikat kepada masyarakat.
  5. Mediasi: digunakan untuk kegiatan yang di dalamnya pelaksana PkM memposisikan diri sebagai mediator para pihak yang terkait dan bersama-sama menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat.
  6. Simulasi Ipteks: digunakan untuk kegiatan yang karya utamanya adalah sistem informasi atau sejenisnya. Kegiatan ini ditujukan untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dapat dilakukan secara nyata.
  7. Substitusi Ipteks: Digunakan untuk kegiatan yang menawarkan ipteks baru yang lebih modern dan efisien daripada ipteks lama (Ipteks berupa TTG).
  8. Advokasi: digunakan untuk kegiatan yang berupa pendampingan.
  9. Participation Action Research (PAR)
  10. Asset Based Community Development (ABCD)

 

Hasil dan Pembahasan

Jurnal ini merupakan karya ilmiah terapan sehingga hasil dan pembahasannya berdasarkan penelitian orisinal terkait pengabdian masyarakat. Jenis penelitian tergantung pada bidang dan topik pengabdian masyarakat (dampak kegiatan, survei, wawancara, kuesioner, eksperimen/demonstrasi, dll). Hasil dan pembahasan didasarkan pada analisis dan interpretasi antara teori dan program pengabdian masyarakat. Bagian ini juga dapat dilengkapi dengan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat terkait dengan implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilaksanakan. Hasil dan pembahasan disajikan secara bersamaan, dimulai dari hasil utama dan hasil pendukung serta dijelaskan dengan diskusi. Penggunaan satuan pengukuran harus menggunakan satuan sistem internasional. Gambar dan tabel diletakkan pada bagian ini. Subbab untuk memisahkan penjelasan hasil dan pembahasan beberapa kegiatan dapat dibuat dalam bab ini jika diperlukan.

 

Kesimpulan

Kesimpulan harus mengindikasi secara jelas hasil-hasil yang diperoleh, kelebihan dan kekurangannya, serta kemungkinan pengembangan program pengabdian selanjutnya. Kesimpulan dapat berupa paragraph atau berbentuk poin-poin dengan menggunakan numbering atau bullet.

 

Saran

Uraian mengenai saran-saran untuk untuk program pengabdian masyarakat lebih lanjut untuk menutup kekurangan yang ditemukan pada pengabdian yang telah dilakukan.

 

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada xxx yang telah memberi dukungan moral dan dana terhadap program pengabdian masyarakat ini.

 

Referensi

Referensi (APA 6th Style, gunakan Mendeley dsb)

Araiku, J., Sidabutar, R., Mairing, J. P. (2019). Gender differences in mathematics ability of Junior High School students based on  Bloom’s Taxonomy. Jurnal Gantang, 4(1),15-25.  doi:10.31629/jg.v4i1.969 (Artikel Jurnal ber DOI)

Araiku, J., Sidabutar, R., Mairing, J. P. (2019). Gender differences in mathematics ability of Junior High School students based on  Bloom’s Taxonomy. Jurnal Gantang, 4(1),15-25. (Artikel Jurnal tidak ber DOI)

Axford, J.C. (2008). What constitutes success in Pacific Island community conserved areas? (Doctoral dissertation, University of Queensland, Brisbane, Australia). Retrievedmfrommhttp://espace.library.uq.edu.au/view/UQ:158747 (Tesis diperoleh dari Website)

Baker, F. M., & Lightfoot, O. B. (2013). Psychiatric care of ethnic elders. In A. C. Gaw (Ed.), Culture, ethnicity, and mental illness (pp. 517-552). Washington, DC: American Psychiatric Press. (Bab dalam buku yang di edit versi cetak)

Freudenthal, H. (2012). Revisiting mathematics education. New York: Kluwer Academic Publisher. (Buku)

Herculano-Houzel, S., Collins, C. E., Wong, P., Kaas, J. H. & Lent, R. (2008). The basic nonuniformity of the cerebral cortex. Proceedings of the National Academy of Sciences, 105, 12593-12598. doi:10.1073/pnas.0805417105 (Prosiding Online Regular)

Iacono, W. G. (2008). Polygraph testing. In E. Borgida & S. T. Fiske (Eds.), Beyond common sense: Psychological science in the courtroom (pp. 219-235). doi: 10.1002/9780470696422 (Bab dari buku elektronik diedit dengan DOI)

Osman, M. (2010). Controlling uncertainty: A review of human behavior in complex dynamic environments. Psychological Bulletin, 136(1), 65-86. doi: 10.1037/a0017815 (Artikel Jurnal ber DOI)

Rahman, M. (2013). Using authentic materials in the writing classes: Tertiary level scenario. (Unpublished master's thesis). BRAC University, Mohakhali, Dhaka, Bangladesh. (Tesis yang tidak dipublikasikan)

Scheinin, P. (2009). Using student assessment to improve teaching and educational policy. In M. O'Keefe, E. Webb, & K. Hoad (Eds.), Assessment and student learning: Collecting, interpreting and using data to inform teaching (pp. 12-14). Melbourne, Australia: Australian Council for Educational Research. (Prosiding Seminar)

Scott, D. (2015). Colonial governmentality. In J. X. Inda (Ed.), Anthropologies of modernity (pp. 21-49). Retrieved from http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/bookhome/117909832 (Bab dari buku elektronik yang diedit tanpa DOI)

Lihat aturan APA 6th Style untuk jenis sumber lainnya.