Penguatan Literasi Digital Bagi Jurnalis Kepulauan Riau Guna Meminimalisir Gangguan Informasi Melalui Pelatihan Cek Fakta

Authors

  • Syahrul Rahmat STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
  • Sukma Adi Perdana STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
  • Siti Aqidatul Munawaroh STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

DOI:

https://doi.org/10.35961/jppmkepri.v3i2.929

Keywords:

Cek Fakta, Gangguan Informasi, Literasi Digital, Jurnalis

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak selamanya memberikan dampak positif. Salah satu dampak negatif dari perkembangan ini adalah maraknya fenomena gangguan informasi (information disorder). Jurnalis sebagai garda terdepan dalam penyebaran informasi yang kredibel perlu mengikuti dan meningkatkan kapasitas terkait literasi digital. Maraknya fenomena hoaks yang berkembang di media sosial membutuhkan jurnalis yang memiliki kemampuan untuk mengenali dan menverifikasi. Pengabdian ini melibatkan jurnalis muda di Kepulauan Riau, khususnya Kota Tanjungpinang. Dalam pelaksanaannya, pengabdian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Pada dasarnya jurnalis-jurnalis di Kepulauan Riau sudah memahami mis-disinformasi. Akan tetapi tetap perlu dilakukan penguatan terkait perkembangan literasi digital, sebab seiring berkembangnya teknologi, hoaks juga semakin banyak dan berkembang. Setelah pelatihan, para jurnalis mendapatkan pemahaman-pemahaman baru tentang perkembangan literasi digital dan tools yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan fakta.

References

Afandi, A. (2020). Participatory Action Research (PAR) Metodologi Alternatif Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Transformatif. Workshop Pengabdian Berbasis Riset Di LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Afandi, A., Sucipto, M. H., & Muhid, A. (2016). Modul participatory action research (PAR) untuk pengorganisasian masyarakat (community organizing). Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Aliansi Jurnalis Independen. (n.d.). Retrieved August 16, 2022, from https://aji.or.id/

Amazeen, M. A. (2020). Journalistic interventions: The structural factors affecting the global emergence of fact-checking. Journalism, 21(1), 95–111. https://doi.org/10.1177/1464884917730217

Begini Kronologi Kasus Hoax Ratna Sarumpaet—Nasional Tempo.co. (n.d.). Retrieved August 16, 2022, from https://nasional.tempo.co/read/1133129/begini-kronologi-kasus-hoax-ratna-sarumpaet

detikcom, T. (n.d.). Menteri Tjahjo Minta Maaf Sempat Unggah Foto Hoax Tol Cisumdawu. detiknews. Retrieved August 16, 2022, from https://news.detik.com/berita/d-5761150/menteri-tjahjo-minta-maaf-sempat-unggah-foto-hoax-tol-cisumdawu

Dewan Pers. (n.d.). Retrieved August 16, 2022, from https://dewanpers.or.id/

GenPi.co. (2022, June 6). AJI Batam dan Google News Initiative Gelar Pelatihan Cek Fakta. GenPI.co. https://kepri.genpi.co/kepri-terkini/1704/aji-batam-dan-google-news-initiative-gelar-pelatihan-cek-fakta

Gilster, P. (1997). Digital literacy. Wiley Computer Pub.

Jurnalisme, “berita palsu’’, & disinformasi: Buku pegangan untuk pendidikan dan pelatihan jurnalisme—UNESCO Digital Library (E. Wendratama, Trans.). (2019). https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000368022

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (n.d.). Retrieved August 16, 2022, from https://m.kominfo.go.id/content/detail/14853/kominfo-sebut-ada-43000-media-massa-yang-tidak-memenuhi-persyaratan-peraturan-perundangan/0/sorotan_media

Koltay, T. (2011). The media and the literacies: Media literacy, information literacy, digital literacy. Media, Culture & Society, 33(2), 211–221.

Littlejohn, S., & Foss, K. (2009). Encyclopedia of Communication Theory (Vol. 1–2). https://doi.org/10.4135/9781412959384

Mardjianto, FX. L. D., Wedhaswary, I. D., Monggilo, Z. M. Z., Unggraini, I. N., & Budiarto, M. N. (2022). Modul Literasi Digital untuk Perguruan Tinggi. Aliansi Jurnalis Independen. https://aji.or.id/read/buku/94/modul-literasi-digital-untuk-perguruan-tinggi.html

Muliawanti, L. (2018). Jurnalisme Era Digital: Digitalisasi Jurnalisme dan Profesionalitas Jurnalisme Online. LENTERA.

Periksa Fakta Melawan Infodemi. (n.d.). Aliansi Jurnalis Independen. Retrieved September 14, 2022, from https://aji.or.id/read/buku/76/periksa-fakta-melawan-infodemi.html

purwoko. (n.d.). AJI Indonesia Gelar Latihan Cek Fakta kepada Puluhan Jurnalis Tanjungpinang | Surya Kepri. Retrieved September 14, 2022, from https://suryakepri.com/2019/11/23/aji-indonesia-gelar-latihan-cek-fakta-kepada-puluhan-jurnalis-tanjungpinang/

PWI - Persatuan Wartawan Indonesia. (n.d.). Retrieved August 16, 2022, from https://www.pwi.or.id/

Rahmat, S. (2022). Gangguan Informasi, Cek Fakta & Literasi Digital. Sulur Pustaka.

Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi Media. Gunahumas, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.17509/ghm.v1i1.28380

UNESCO. (2004). The Plurality of literacy and its implications for policies and programmes: Position paper—UNESCO Digital Library. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000136246

Wardle, C., & Derakhshan, H. (2017). Information disorder: Toward an interdisciplinary framework for research and policy making. Council of Europe Publishing. https://edoc.coe.int/en/media/7495-information-disorder-toward-an-interdisciplinary-framework-for-research-and-policy-making.html

Yudhapramesti, P. (2015). Jurnalis dan Jurnalisme dalam Fenomena Kontemporer. Jurnal Komunikasi, 10(1), 89–98.

Downloads

Published

2023-08-14

How to Cite

Rahmat, S., Perdana, S. A., & Munawaroh, S. A. (2023). Penguatan Literasi Digital Bagi Jurnalis Kepulauan Riau Guna Meminimalisir Gangguan Informasi Melalui Pelatihan Cek Fakta. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri), 3(2), 142–152. https://doi.org/10.35961/jppmkepri.v3i2.929