Penguatan Literasi Anak Di Desa Kuala Sempang Kabupaten Bintan
DOI:
https://doi.org/10.35961/jppmkepri.v2i1.421Keywords:
Literasi, Pengabdian Masyarakat, Anak, BintanAbstract
Penguatan literasi pada anak perlu ditanamkan sedini mungkin dan harus mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak, lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Arus globalisasi yang melaju pesat memaksa negeri ini menerima suatu perubahan besar yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat, dikarenakan adanya perkembangan teknologi, telekomunikasi, transportasi, ilmu pengetahuan dan aspek lainnya. Pengabdian ini dilakukan menggunakan pendekatan Asset Based Comunity Development (ABCD). Metode ABCD merupakan metode yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang ada dalam masyarakat sebagai sarana pengembangan berkelanjutan yang memuat proses untuk melihat potensi apa saja yang dimiliki masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini adalah menanamkan budaya literasi pada anak-anak di Desa Kuala Sempang Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Penulis berupaya memberikan bantuan dengan optimalisasi perkembangan anak-anak, sehingga mengurangi hambatan dalam persoalan pembelajaran yang dianggap mereka sulit dipahami. Sejumlah program penguatan literasi yang dilakukan adalah optimalisasi pemanfaatan taman bacaan Al-Ilmi, penguatan literasi agama bagi pelajar TPQ, penguatan literasi budaya serta memberi bimbingan belajar bagi siswa sekolah dasar.
References
Bogdan dan Taylor. (1975). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Green, Paul Gary. (2002). Asset Building and Community Development. Sage Publications International Educational and Proffesional. Publisher. London: Thousand Oaks.
Istiana, P. (2016). Gaya Belajar Dan Perilaku Digital Native Terhadap Teknologi Digital dan Perpustakaan. Prosiding Seminar Nasional: SLiMS Commeet West Java 2016 Senayang Library Management System Community Meet Up West Java. pp. 343-350. Retrieved http://pspi.upi.edu/wp-content/uploads/Prosiding-Seminar-Nasional-SLiMS-Commeet-West-Java-2016.pdf
Kemendikbud. (2017). Gerakan Literasi Nasional Materi Pendukung Literasi. Budaya dan Kewargaan. Kemendikbud: Jakarta.
Menanti dan Pelly. (1994). Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Prensky, Marc. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants. On the Horizon (MCB University Press), 9(5), 1-6. https://doi.org/10.1108/10748120110424816
Rahmat, Syahrul, et.al. (2021). Pengolahan Hasil Pertanian dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Petani di Kabupaten Bintan. JPPM Kepri, 1(2), 156-167. https://doi.org/10.35961/jppmkepri.v1i2.265
Reckley, E. D. (2010). Motivation For The Religious Literacy Practices Of Religious Youth; Examing The Practices Of Letter Day Saint And Methodist Youth In One Community. University of Michigan.
Restiawati, Diana, et.al. (2021). Membangun Karakter dan Memberikan Pemahaman Mengenai Pentingnya Literasi Pada Anak Usia Dini. Jurnal Dedikasi, 1(1), 50-55. Retrieved http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/PD/article/view/12444
Unang, Wahidin dan Yahya. Literasi Keberagamaan Anak Keluarga Marjinal. Binaan Komunitas Di Kota Bogor.