GENEALOGIS MELAYU BUGIS: KAJIAN HISTORIOGRAFI TERHADAP ASAL USUL UPU DAENG LIMA BERSAUDARA DALAM SUMBER-SUMBER MELAYU

Main Article Content

SYAHRUL RAHMAT

Abstract

ABSTRAK


Upu Daeng lima Bersaudara berikut keturunannya tercatat memiliki pengaruh luar biasa di Kerajaan Riau Lingga. Mereka adalah anak Daeng Rilakka yang merupakan keturunan dari La Maddusila, seorang Raja Luwu di tanah Bugis. Silsilah atau ranji keturunan mereka disebut dalam sejumlah sumber, termasuk sumber-sumber Melayu. Setidaknya terdapat dua sumber Melayu yang bercerita tentang asal usul mereka, yaitu naskah Tuhfat Al-Nafis dan Silsilah Melayu Bugis yang ditulis pada abad ke-19 oleh Raja Ali Haji. Pada artikel ini terdapat dua isu penting, pertama adalah menganalisa silsilah Upu Daeng Lima Bersaudara dari kedua sumber, serta kedua menganalisa penulisan silsilah tersebut dari sudut pandang historiografi. Rangkaian penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dimulai dari heuristik, verifikasi sumber, iintreprestasi dan historiografi. Secara umum, Tuhfat Al-Nafis dan Silsilah Melayu Bugis sudah mulai ditulis dengan menggunakan metode penulisan sejarah, hanya saja hal tersebut belum diterapkan secara konsisten untuk seluruh narasi, terutama terkait silsilah. Sekalipun demikian, perbedaan jumlah nama dalam silsilah pada kedua kitab itu mengindikasikan Raja Ali Haji dalam Tuhfat al-Nafis mulai menerapkan verifikasi terhadap sumber yang digunakan.


 


Kata Kunci: historiografi, Melayu-Bugis, Raja Ali Haji, silsilah, Tuhfat al-Nafis,  


 


ABSTRACT


Upu Daeng Lima Bersaudara and their descendants were noted to have an extraordinary influence in the Riau Lingga Kingdom. They are the children of Daeng Rilakka who is a descendant of La Maddusila, a King of Luwu in the land of Bugis. Their genealogy is mentioned in some of Malay sources. There are at least two Malay sources telling about their origins that are the Tuhfat Al-Nafis and the Silsilah Melayu Bugis manuscripts written in the 19th century by Raja Ali Haji. In this article, there are two important issues. The first is to analyze the genealogy of Upu Daeng Lima Bersaudara from both sources and the second is to analyze the writing of the genealogy from a historiographical perspective. The historical research method was used in this research starting from heuristic, source verification, interpretation and historiography. In general, Tuhfat Al-Nafis and Silsilah Melayu Bugis have been written by using the historical writing method, but the method itself has not been applied consistently for all narration, especially those related to genealogy. However, the difference in the number of names in the genealogy of the two books indicated that Raja Ali Haji in Tuhfat al-Nafis began to verify to the sources used.


 


Keywords: historiography, genealogy, Malay-Bugis, Raja Ali Haji, Tuhfat Al-Nafis

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
RAHMAT, SYAHRUL. “GENEALOGIS MELAYU BUGIS: KAJIAN HISTORIOGRAFI TERHADAP ASAL USUL UPU DAENG LIMA BERSAUDARA DALAM SUMBER-SUMBER MELAYU”. PERADA 4, no. 2 (December 23, 2021): 81–96. Accessed December 8, 2024. https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/perada/article/view/383.
Section
Articles

References

Abdullah, Haji, Silsilah Melayu Bugis, terj. Evawarni dan Sindu Galba, (Tanjungpinang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 1993).

Al Azhar dan Jan Van Der Putten, ‘Four Malay Letters from Raja Ali Haji to Von de Wall’, Bijdgragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde, 148. 3de/4de (1992).http://www.jstor.org/stable/27864395

Becker, Carl. ‘What is Historiography?’, American Historical Review, 44. 1 (1938), https://doi.org/10.2307/1840848

Breisach, Ernst. Historiography: Ancient, Medieval and Modern (Chicago: The University of Chicago Press, 1994)

Dahlan, Ahmad, Sejarah Melayu (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014).

Fang, Liaw Yock, Sejarah Kesusasteraan melayu Klasik (Singapura: Pustaka Nasional, 1982).

Hakim, Lukmanul, ‘Historiografi Modern Indonesia: Dari Sejarah Lama Menuju Sejarah Baru’, Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 8. 16 (2018). https://doi.org/10.15548/khazanah.v0i0.75

Hamid, Abd Rahman dan Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Ombak, 2015)

Hasan, Alimuddin, ‘Historiografi Melayu: Kajian Atas Tuhfat al-Nafs Karya Raja Ali Haji’, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 8. 2 (2009). DOI: 10.24014/af.v8i2.3818

Hooker, Virginia Matheson, Tufhat Al-Nafis, Sejarah Melayu Islam, trans. by Ahmad Fauzi Basri (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1991).

Kesuma IC, Andi Ima, Legacy Tana Luwu (Makasar: Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, 2015).

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013).

Matheson, Virginia, ‘The Tuhfat Al-Nafis: Structure and Sources’, Bijdgragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde, 127. 3 (1971).http://www.jstor.org/stable/27861195.

Mu’jizah, ‘Historiografi Tradisional Raja-raja Melayu dan Kekuasaan dalam Hikayat Negeri Johor’, Atavisme, 21. 1 (2018).10.24257/atavisme.v21i1.441.17-34

Noorduyn, J, ‘The Bugis Genealogy of the Raja Muda Family of Riau-Johor’, Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 61. 2 (1988). http://www.jstor.org/stable/41493103

Overbeck, Hans, ‘Silsilah Melayu Bugis dan Raja-rajanya’, Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society, 4. 3 (1926).http://www.jstor.org/stable/41559676

Paranoto, Suhartono W, Teori & Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014).

Putten, Jan Van Deer, ‘Printing in Riau: Two Steps Toward Modernity’, Bijdgragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde, 153. 4 (1997). http://www.jstor.org/stable/27865396

Rahmat, Syahrul, ‘Bugis di Kerajaan Melayu: Eksistensi Orang Bugis dalam Pemerintahan Kerajaan Johor-Pahang-Riau-Lingga’, Perada, 2.1 (2019).https://doi.org/10.35961/perada.v2i1.25

Rosenthal, Franz, A History of Muslim (Leiden: E.J. Brill, 1968).

Sofyan, Faisal, Sejarah Persemendaan Melayu dan Bugis (Tanjung Pinang: Milaz Grafika, 2013).

Teng, Muhammad Bahar Akkase, “Tuhfat Al -Nafis: Karya Sastra Sejarah (Melayu) Dalam Perspektif Sejarah’, Paramasastra, 2.1 (2015).

Thohir, Ajid, ‘Historiografi Ketokohan dalam Penguatan Madzhab Fiqh dan Tasawuf’, dalam Hitoriografi dan Sejarah Islam Indonesia (Bandung: LP2M UIN Sunan Gunung Djati, 2018).

Yunus, Ahmad, et.al, Lontarak Luwu Daerah Sulawesi Selatan (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992).

Zed, Mestika, Pengantar Studi Historiografi, (Padang: Universitas Andalas, 1984)