TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MAHAR 10 TAIL AMAS UTANG DI KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN

Main Article Content

Indriani Agustina indriani

Abstract

Artikel hendak pelaksanaan Mahar 10 Tail Amas Utang yang telah menjadi tradisi masyarakat di Kecamatan Teluk Bintan. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan pendekatan antropologi. Dalam penelitian ini ditemukan praktik  Mahar 10 Tail Amas Utang ini merupakan mahar adat melayu Bintan yang telah dilakukan secara turun menurun dan berlaku untuk orang-orang yang masih memiliki keturunan dengan raja. Mahar 10 tail amas utang adalah sebuah keihklasan dengan arti tail (timbangan orang zaman dulu dan biasa disebut kati), sedangkan amas memiliki arti (suka sama suka, ikhlas sama ikhlas). Dan mahar ini diaplikasikan dimasyarakat dengan keadaan yang tidak memiliki bentuk sebab telah diikhlaskan. Masyarakat di sana menganggap jika maharnya berbentuk uang, emas, seperangkat alat sholat atau Al-Qur’an maka semua itu tidak masuk akal, sebab beranggapan murah sekali harga perempuan bisa dibayar dengan sebuah benda, masyarakat di sana tidak mau menjualbelikan anak. Berdasarkan analisa menggunakan teori urf, diketahui bahwa praktik mahar 10 tail amas utang yang ada di Kecamatan Teluk Bintan tidak sah menurut ‘urf dan juga persyaratan mahar sebagaimana dalam fikih munakahat. Dalam praktiknya, diketahui bahwa pihak Kantor Urusan Agama (KUA) kemudian mengambil solusi dengan mengganti Mahar 10 Tail Amas Utang dengan sebentuk cincin emas atau yang lainnya atau yang sering disebut juga mahal mitsil.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
indriani, Indriani Agustina. “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MAHAR 10 TAIL AMAS UTANG DI KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN”. PERADA 4, no. 1 (June 16, 2021): 13–23. Accessed December 8, 2024. https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/perada/article/view/387.
Section
Articles

References

Alfaroby. (2010). Transformasi Pemahaman Masyarakat tentang Mahar dalam Adat Jambi (Studi Kasus Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangan), (Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

al-Ghazali, A. H. (n.d.). al-Mustafa Min ‘Ilm al-Usul. Beirut: Dar al-Fikr.

Apan. (2020, September Rabu). Wawancara. (I. Agustina, Interviewer)

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta .

Ashari, I. (2016). Makna Mahar Adat dan Status Sosial Perempuan dalam Perkawinan di Desa Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung).

as-Suyuti, I. J.-M. (n.d.). Tafsir Jalalain. Kairo: Dar al-Fikr.

Bagir, M. (2009). Fiqh Praktis II Menurut Al-Qur’an As Sunnah dan Pendapat Para Ulama. Jakarta: Karisma.

Bidin. (2020, September Rabu). Wawancara. (I. Agustina, Interviewer)

Ghazaly, A. (2006). Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana.

Hasan, M. A. (2006). Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam, (Jakarta: , 2006), . Jakarta: Siraja Penada Media Grup.

Hikmah, N. (2011). Implementasi Pemberian Mahar pada Masyarakat Suku Bugis dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Kelurahan Kalbaru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.

Idrus, A. R. (2020, September Rabu). Wawancara. (I. Agustina, Interviewer)

Irawan, H. (2006). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Mahar pada Adat Perkawinan di Kelurahan Kedaton Kabupaten Ogan Komering Ilir, (Fakultas Syariah UIN Raden Fatah Palembang).

Johan. (2020, Juli 20). Wawancara, Juli 2020, 15:30 WIB. (I. Agustina, Interviewer)

Kamal, M. A. (2007). Fiqh Sunnah Wanita. Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Kamal, M. A. (2007). Fiqh Sunnah Wanita, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007). Jakarta: 2007.

Kholil, M. (1955). kembali kepada al-qur’an dan as-sunnah . Semarang: Bulan Bintang.

KUA, T. P. (2020). Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Bintan. Bintan.

Maisura. (2018). Penetapan mahar dalam pernikahan pada masyarakat gampong meunasah keude kecamatan Bandar baru kabupaten pidie jaya.

Manshur, A. Q. (2012). Buku Pintar Fikih Sunnah Wanita. Jakarta: Zaman.

Mughiyah, M. J. (2011). Fiqh Lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, maliki, Hambali, Penerjemah, Masykur A.B, Afif Muhammad, Idrus Al-Kaff. Jakarta: Lentera.

Mulyadi. (2020, September Jum'at). Mulyadi, Wawancara, 11 September 2020. (I. Agustina, Interviewer)

Mulyadi. (2020, September Jum'at). wawancara . (I. Agustina, Interviewer)

Nahra, Z. (2020, September Jum'at). Wawancara. (I. Agustina, Interviewer)

Penulis, T. (2020). Profil Kecamatan Teluk Bintan. Bintan.

RI, D. A. (1994). Al-Qur’an dan Terjemahan: Juz 1-30. Jakarta: Kumudasmoro Grafindo.

Sahrani, T. d. (2010). Fiqh Munakahat, cet ke-2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Shomad, A. (2007). Hukum Islam Penormaan Prinsip Syari’ah dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Kencana.

Slamet, A. (1999). Fiqih Munakahat I. Bandung: CV Pustaka Setia.

Syarifuddin, A. (2003). Garis-garis Besar Fiqh. Jakarta: Penada Media.

Syarifuddin, A. (2007). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: kencana.

Syarifuddin, A. (2008). Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana.

Syarifuddin, A. (2008). Ushul fiqh . Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Syarifuddin, A. (2009). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqh Munakahat dan UU Perkawinan . Jakarta: Kencana.

Syuqqah, A. H. (1998). Kebebasan Wanita. Jakarta: Gema Insani Press.

Yunus, M. (1990). Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.

(n.d.). Retrieved 2020, from https://www.batamnews.co.id/berita-29397-tiga-instansi-keroyokan-bangun-jalan-lintas-timur-bintan.html

(n.d.). Retrieved 2020, from http://kecamtantelukbintan.blogspot.com/2011/03/profil-kecamatan-teluk-bintan.html?m=1

(n.d.). Retrieved 2020, from http://www.mangoesky.com/news/detail/Wow-36-Desa-di-Kabupaten-Bintan-Terkoneksi-Internet-Kencang-dari-Mangoesky

(n.d.). Retrieved 2020, from https://www.batamnews.co.id/berita-57859-jalur-lintas-barat-bintan-diupayakan-2-jalur.html

(n.d.). Retrieved 2020, from https://www.tempatwisata.pro/wisata/air-terjun-gunung-bintan

Fauziah, “Konsep ‘urf Dalam Pandangan Ulama Ushul Fiqh (Tela’ah Historis)”, Jurnal Nurani, Vol. 14, No. 2, (Desember 2014),

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid 2 (Jakarta: Kencana, 2009)

Zainuddin, Faiz, “Konsep Islam Tentang Adat: Telaah Adat dan ‘urf sebagai Sumber Hukum Islam”, Jurnal Lisan Al-Hal, Vol. 7, No. 2, (Desember 2015)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tahil

https://lektur.id/arti-tahil/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kati