SEJARAH DAN KARAKTERISTIK METODOLOGI TAFSIR AL-QUR'AN

Main Article Content

Muhamad Rezi

Abstract

Artikel ini berutujuan untuk mengeksplorasi perkembangan metode tafsir dan penafsiran terhadap Al-Qur’an yang telah berkembang hingga saat ini. Metode penulisan tafsir yang selama ini berkembang ialah ijmali (umum), maudhui (tematik), tahlili (terperinci) dan muqoran (perbandingan). Dalam perkembangannya para mufasir juga banyak menghasilkan metode penafsiran dalam upaya mengunggap pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Sebagaimana yang dijelaskan dalam artikel ini, bahwa penafsiran terhadap al-Qur’an merupakan sebuah upaya untuk mengaktualisasikan kandungan dalam Al-Qur’an dalam realitas kehidupan saat ini. Oleh sebab itu, lahirnya teori-teori tafsir yang baru tidak lepas dari upaya menafsirkan Al-Qur’an sesuai dengan konteks dan realitas saat ini. Bahkan, variasi metode dan keberagaman corak menjadi bukti kemajuan dan fleksibilitas pemikiran umat Islam dalam merelevansikan ajaran Agama dengan tuntutan zaman dan kondisi masyarakat. Dengan realita semakin jauhnya umat dari pemahaman agama dan berkembangnya berbagai pengaruh ideologi luar, ulama dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan syari’at Islam dengan tetap menjaga keaslian dan validitas sumber ajarannya.


 


This article aims to explore the development of the method of interpretation and interpretation of the Qur'an that has developed to date. The methods of writing commentary that have been developed so far are ijmali (general), maudhui (thematic), tahlili (detailed) and muqoran (comparison). In its development, the commentators also produced many methods of interpretation in an effort to reveal the message contained in the Qur'an. As explained in this article, the interpretation of the Qur'an is an attempt to actualize the content in the Qur'an in the reality of today's life. Therefore, the birth of new interpretation theories cannot be separated from efforts to interpret the Qur'an in accordance with the current context and reality. In fact, the variety of methods and the variety of styles are evidence of the progress and flexibility of Muslim thought in relevating religious teachings to the demands of the times and conditions of society. With the reality that people are getting farther away from religious understanding and the development of various external ideological influences, scholars are required to be more creative and innovative in conveying Islamic law while maintaining the authenticity and validity of the source of their teachings.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Rezi, Muhamad. “SEJARAH DAN KARAKTERISTIK METODOLOGI TAFSIR AL-QUR’AN”. PERADA 4, no. 2 (April 19, 2022): 133–142. Accessed December 8, 2024. https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/perada/article/view/427.
Section
Articles

References

Al-‘Aridh, Ali Hasan, Dr., Sejarah dan Metodologi Tafsir (Terj.), Jakarta: CV. Rajawali, 1992., Cet. I.

Al-Ashfahâniy, Al-Râghib, Mufradât Alfâdz al-Qur’an, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, tt.

Al-Khâlidiy, Shâlih ‘Abd al-Fattâh, Dr., Ta’rîf al-Dârisîn bi Manâhij al-Mufassirîn, Damaskus: Dâr al-Qalam, 2002. Cet., I

Al-Qaththân, Mannâ’, Mabâhits fî Ulûm al-Qur’ân, Kairo: Maktabah Wahbah, tt

Al-Rûmiy, Fahd ibn Sulaymân, Dr., Buhûts fî Ushûl al-Tafsîr wa Manâhijuhu, Riyad, Maktabah al-Tawbah, tt.

Glasse, Cyril, Ensiklopedi Islam (Ringkas),(Terjemahan oleh Ghufron A. Mas’udi), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999., Cet. II

Haqqiy, Muhammad Shofa Ibrahim, Dr., ‘Ulûm al-Qur’an min Khilâl Muqaddimât al-Tafâsîr, Beirut: Muassasah Al-Risalah, 2004., Cet. I

Gusmian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi, (Bandung: Teraju, 2003)., Cet. I

Iyâziy, Muhammad ‘Ali, Al-Mufassirûn Hayâtuhum wa Manhajuhum, Teheran: Wazârah al-Tsaqâfah wa al-Irsyâd al-Islâmiyyah, 1313 H., Cet. I

Mandzûr, Muhammad Ibn, Lisân al-‘Arab, Beirut: Dâr al-Shâdhir, tt., Cet. I.

Ramayulis, Prof. Dr., Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010., Cet. VI

Syâkir, Ahmad, ‘Umdah al-Tafsîr ‘an Ibn Katsîr Mukhtashar Tafsîr al-Qur’an al-‘Adzhîm, Dâr al-Wafâ’, 2005., Cet. II

Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.